Thursday, July 16, 2015

Ternyata Senyum dan Tawa Bukan Inti Kehidupan

Manakah yang lebih indah dari tersenyum dan tertawa. Sepertinya hal itu membuat dunia menjadi sangat berwarna yang akan diselimuti dengan keindahan. Keindahan yang akan bertahan dari waktu demi waktu dan juga detik demi detik.
Tapi mempertahankan keindahan itu sepertinya sangat sulit dilepaskan kaitannya dengan masalah yang selalu menempel seperti perekat yang tidak mudah untuk dilepaskan. Manakah yang lebih indah di dunia ini dari rasa nikmat saat tersenyum dan tertawa? Rasa-rasanya tidak ada. Lalu bagaimana jika kita adalah hanya seorang saja yang hidup di dunia tanpa ada orang lain? Masihkah kita dapat tertawa layaknya tertawa bersama orang-orang disekitar kita?. Ternyata keindahan yang teramat indah itu bukanlah tersenyum dan tertawa. Lalu apa? Mungkin jawaban sementaraku adalah "penetrasi sebelum klimaks". Kenapa aku menjawab seperti kalimat itu yang terpikirkan di dalam otakku?. Seperti sebuah kenyataan bahwa yang terindah adalah rasa penasaran "live just a cool curiosity" tetapi saat diri ini sudak mencapai klimaks, di sanalah puncaknya, di sanalah waktu untuk berhenti, dan tidak ada lagi yang diinginkan.
Waktu cerita percintaan membuat gundah apapun masalahnya.
Waktu cerita profesi masih bingung ingin menjadi seperti apa.
Waktu cerita diri menitihkan air mata saat lebaran gak dapat air kaleng sedangkan yang lain dapat.
Waktu lebaran gak dapat THR.
Waktu pacar sendiri terlalu takut mengakui hubungan ini didepan keluarganya.

No comments:

Post a Comment